Kamis, 14 Januari 2010

Kesalahan Terbesar Om Albert Einstein ! Anda Tanya Kenapa??


Kenapa bisa yach….? Om Albert Einstein kan juga manusia.. (itu jawabannya…hihihi ^^)
Eitss..Ada benarnya juga sich…kan manusia juga, hehehe…
Tapi KAWAN… disini kita akan membahas secara ilmiah beberapa alasan , apa sich sebenarnya kesalahan dari si Empu-nya Ahli Fisikawan kita itu.
Biar gak pada bingung and penasaran…
So, yuuks….. kita cari tau alasannya sama-sama ! ^_^

Keadaan alam semesta telah menjadi perdebatan seru selama beberapa dekade. Pada awal abad ke-20, Albert Einstein bersama para fisikawan meyakini bahwa alam semesta itu diam, sekalipun teori yang juga ia kembangkan yaitu --teori relativitas-- pada tahun 1917, menyatakan bahwa ruang angkasa sesungguhnya bergerak atau berkembang. Nah lhooo….gimana atuh Om Einstein??
Untuk memastikan konsistensi teori barunya dengan alam, Einstein menemukan “Cosmological Constant” hmm…kira-kira apa yach Cosmological Constant itu??

Cosmological Constant adalah istilah matematis yang beliau kemukakan dalam teorinya untuk menjelaskan bahwa alam semesta itu diam. Bagi Einstein, Cosmological Constant agaknya mewakili beberapa jenis energi tak terlihat yang ada dalam ruang hampa di angkasa, sebuah daya yang cukup kuat untuk menolak daya gravitasi yang dihasilkan oleh materi. Tanpa energi hampa tak terlihat yang menolak gravitasi ini, alam semesta pada akhirnya akan hancur, demikian menurut Teori Relativitas Umum.

Tetapi ……. penelitian yang dilakukan oleh astronom Edwin Hubble dan kawan-kawan pada akhir 1920-an membuktikan bahwa galaksi-galaksi di kejauhan tidaklah diam, tetapi bergerak menjauh satu sama lain . Karena alam semesta mengalami pemekaran, Einstein tidak lagi memerlukan faktor antigravitasi dalam teorinya. Maka dia menolak Cosmological Constant dan menyatakan bahwa teorinya itu tidak relevan.
“Mula-mula Einstein memperkenalkan Cosmological Constant dalam pernyataannya, kemudian ia berkata bahwa pernyataan itu merupakan kesalahan terbesar dalam hidupnya.”

Dengan demikian sangatlah penting untuk dikemukakan disini bahwa sebelum penelitian yang dilakukan oleh Edwin Hubble dan kawan-kawan melalui teleskop mereka, tak ada seorang pun (bahkan Einstein) yang pernah membayangkan bahwa alam semesta diciptakan dari benda yang satu.

Padahal semenjak diciptakan, alam semesta mengembang dengan cepat sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an 1400 tahun yang lalu. Alloh SWT berfirman :
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan dan sesungguhnya Kami meluaskannya.” (QS. Adz-Dzariyaat:47)
Ayat tersebut mengartikan bahwa alam semesta ini mengalami pemekaran. Bumi dan alam semesta lainnya dalam keadaan satu padu, kemudian Dia memisahkannya.
“Ini adalah sebuah kitab (Al-Qur’an) yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Al-Maa’idah:76)
“Mereka menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah:32)

SUBHANALLOH….ALLOHHU AKBAR !! ^_^

Nah….sekarang ngerti kan alasannya… Om Einstein juga manusia yang tak luput dari kekhilafan , hihihi…

Sabtu, 09 Januari 2010

Wanita Itu Ibarat Bunga

''Harta yang paling berharga di dunia adalah wanita yang sholehah''(HR Muslim)

Wanita ibarat bunga..
cantik indahnya pada pandangan mata hanya sementara,yang kekal menjadi pujaan manusia, hanyalah wanita yang mulia akhlaknya,karena akhlak wanita ibarat bunga diri,tiada guna berwajah cantik tetapi akhlak buruk,tiada guna juga berwajah cantik tetapi hati kosong dari ilmu,

Ibarat bunga..
ada yang cantik bila dipandang tetapi busuk baunya,ada pula yang kurang menarik dan baunya juga kurang menyenangkan,ada juga bunga yang tidak menarik pada pandangan mata kasar,tetapi bila dihalusi dengan mata hati, ternyata amat tinggi nilainya.
Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa. Kemuliaan dan keruntuhan suatu bangsa terletak di tangan wanita.Oleh demikian, Allah telah menetapkan hukumnya ke atas mereka; walaupun berat di pandangan mata si jahil dan ingkar tetapi ia adalah kemanisan iman yang dicicip oleh wanita solehah.

Karena itulah..
sebagai anak, dia menjadi anak yang solehah.
sebagai remaja, dia akan menjadi remaja yang bersemangat.
sebagai istri, dia akan menjadi istri yang menyenangkan dan menenangkan hati suaminya.
sebagai ibu, dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang.
dan pastinya sebagai hamba Allah, dia akan menjadi hamba yang tunduk dan menyerah diri hanya kepada-Nya.

Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa' ayat124:
''Barangsiapa yang mengerjakan amal yang soleh baik lelaki maupun wanita sedang ia seorang yang beriman maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun''

Dalam Islam wanita amat dihormati dan dihargai peranannya.Sebagaimana hubungan siang dan malam yang saling melengkapi, begitu juga lelaki dan wanita diciptakan tuk saling melengkapi. Setiap lelaki dan wanita memiliki tugas dan kewajiban yang berlainan sesuai dengan fitrah masing-masing. Namun,tujuan hidup setiap lelaki dan wanita adalah sama, yaitu mencari ridho Allah (mardhatillah).
Rasulullah juga turut memerintahkan umatnya supaya memperlakukan wanita sebaik-baiknya sebagaimana sabdanya:
''Mereka yang paling sempurna dikalangan mereka yang ikhlas adalah mereka yang mempunyai akhlak yang terbaik dan yang terbaik dikalangan kamu adalah yang paling baik terhadap istrinya.''(HR At-Tirmidzi)

Rasulullah telah memerintahkan supaya kaum wanita diperlakukan menurut fitrah ia dijadikn sebagaimana dalam sabdanya:
''Berlaku baiklah terhadap kaum wanita lantaran mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok adalah bagian teratas,jika kamu coba untuk meluruskannya kamu akan mematahkannya dan jika kamu membiarkannya ia akan tetap bengkok, maka berlaku baiklah terhadap kaum wanita kamu''

Nilai wanita dalam Islam amat bertentangan dengan apa yang diperjuangkan oleh wanita barat. Nilai wanita bukan terletak pada fesyen pakaiannya yang menonjol, berhias diri untuk memperlihatkan kecantikannya. Tetapi hakikatnya ialah pada kesopanan, rasa malu dan keterbatasan dalam pergaulan.

(posting from eramuslim)